Thursday 13 October 2011

SURAT DINAS


¨SURAT DINAS/SURAT RESMI
1.Pengertian
  Surat dinas atau surat resmi adalah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan  tugas dan kegiatan dinas instansi.
2.Bagian-bagian surat dinas
  kepala surat, tanggal, nomor-lampiran-hal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, pengirim surat, tembusan, dan inisial.
¨
¨
¨
¨
Hormat kami,
Kepala Kantor
Drs. Iman Baso
NIP 123321123
Int.
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨Tembusan: (salinan surat yang ditujukan pada seseorang atau instansi yang terkait)
  1. ......
  2. .....
¨a. Kepala Surat
¨Kepala surat yang lengkap berisi:
q nama instansi
q alamat lengkap
q nomor telepon
q nomor kotak pos
q alamat kawat
q lambang atau logo
q
¨Masih tentang kop surat
¨Nama instansi ditulis dengan huruf kapital
¨Alamat instansi ditulis dengan huruf awal kata kapital kecuali kata tugas.
¨Nomor kode pos ditulis setelah nama kota tempat instansi itu berada.
¨Contoh kop surat
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun
Jakarta 13220
Kotak Pos 2625 Telepon 4896558, 4812345
¨Tanggal Surat
¨Tanggal surat ditulis secara lengkap.
¨Sebelum tanggal tidak perlu dicantumkan nama kota karena nama kota sudah ada pada kepala surat.
¨Setelah angka tahun tidak dibubuhi tanda baca apa pun.
¨Nama bulan ditulis dengan huruf.
¨
¨Contoh penulisan tanggal surat
KEPALA SURAT
====================================
  22 Oktober 2010
¨Nomor,  lampiran, hal
¨Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dengan diikuti tanda titik dua (:)
¨Jika kata nomor ditulis lengkap, kata lampiran juga harus ditulis lengkap.
¨Jika kata nomor disingkat, maka kata lampiran juga harus disingkat.
¨
¨Contoh:
Nomor  : 511 / SMP DS / X / 2010
Lampiran  :  1 lembar
Hal  : Informasi Kegiatan Sekolah
Atau
No.  : ...
Lamp.  : ...
Hal  : ...
¨Alamat surat
¨Ada dua bentuk penulisan alamat surat, yaitu di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat atau di sebelah kiri atas di bawah hal.
¨Untuk menyatakan yang terhormat cukup ditulis Yth.
¨Kata sapaan hendaknya ditulis lengkap (Bapak, Ibu, atau Saudara).
¨Jika nama orang yang dituju bergelar akademik (Dr. dr. Ir. Drs.) atau pangkat (Jendral,Kolonel...) kata sapaan Bapak/ Ibu tidak digunakan.
¨Alamat surat...
¨Jika yang dituju nama jabatan seseorang kata sapaan tidak digunakan.
¨Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh.
¨Contoh alamat surat
Yth.  Bapak Darmawan
Kepala Bagian Tata Usaha
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Jalan Diponegoro Nomor 154
Banjar Baru
¨Penulisan salam
A.Salam Pembuka
  - Dengan hormat,
  - Salam sejahtera,
  - Saudara ... yang terhormat,
B.Salam Penutup
  - Hormat saya,
  - Hormat kami,
¨Contoh paragraf penutup
¨Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
¨Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.
¨Tembusan
¨Salinan surat yang dikirimkan kepada pihak-pihak lain yang ada hubungannya dengan surat yang bersangkutan
¨Contoh:
¨
¨Tembusan:
   Kepala Bagian Personalia
¨Inisial (sandi)
¨Ditempatkan pada bagian paling bawah sebelah kiri. Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan pengetik surat.
¨Contoh:
¨HA/SS
¨HA singkatan Hidayah Asmuni
¨SS singkatan Sandi Susilo
¨

Sunday 9 October 2011

DISKUSI


BERDISKUSI
Pengertian
  Diskusi merupakan salah satu cara memecahkan masalah.
Melalui forum diskusi diharapkan diperoleh solusi terbaik.
Sebuah diskusi dapat berlansung dengan baik jika didukung oleh beberapa unsur, yaitu moderator, pembicara, audiensi, dan notulis.
Prinsip-prinsip diskusi
Diskusi akan berjalan lancar dan menghasilkan simpulan yang bermanfaat bila para peserta diskusi mengetahui prinsip-prinsip diskusi yang benar. Adapun prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1.Perangkat diskusi, perangkat diskusi meliputi:
  a. Pembicara, yaitu orang yang ditugasi   menghantarkan permasalahan yang   akan dibahas dalam diskusi.
  b.   Moderator, orang yang ditugasi   mengatur lalu lintas pembicaraan agar   pembicaraan berlangsung teratur.
  c.  Penulis/notulis/penambat,  orang yang   bertugas mencatat segala   permasalahan yang dibicarakan dalam   diskusi.
2. Memberikan argumen yang logis dalam berpendapat
Diskusi biasanya bertujuan untuk mencari pemecahan suatu masalah bukan justru membuat masalah.
Berikan pendapat untuk mengatasi masalah dengan alasan yang logis atau masuk akal.
Jika ada pendapat lain yang lebih baik, dan dapat diterima oleh semua peserta kita harus menerima pendapat itu dengan besar hati.
3. Tidak ada pemenang dalam diskusi
Akhir dari sebuah diskusi bukanlah siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Hasil dari sebuah diskusi adalah sebuah simpulan untuk mengatasi sebuah permasalahan yang didiskusikan.
Simpulan dari diskusi merupakan simpulan bersama.
Tugas lain dari MODERATOR
Merundingkan masalah yang akan didiskusikan dan tatacara berdiskusi dengan peserta.
Menyiapkan rangkuman pokok masalah yang hendak didiskusikan.
Membuka diskusi
Membuat rangkuman dan simpulan hasil diskusi
Menutup diskusi.
Audiensi
Tugas audien atau peserta diskusi adalah
  1.   mempersiapkan materi yang bertalian   dengan masalah yang didiskusikan
  2.  ikut serta dalam pembicaraan dengan   semangat kerja sama bukan menjadi   pengacau.
  3.  bertanggung jawab terhadap proses   dan hasil diskusi.
Bentuk-bentuk diskusi
Diskusi panel, adalah diskusi yang diikuti oleh seorang moderator, dua sampai empat pembicara, dan peserta dalam jumlah banyak.
Tujuan diskusi panel adalah memberikan pemahaman kepada pendengar mengenai suatu masalah.
Simposium
Diskusi yang diikuti seorang moderator, beberapa orang pembicara, peserta, kadang-kadang peninjau.
Simposium dimulai dengan pidato pembicara dan diakhiri dengan tanya jawab.
Tujuan untuk membekali para peserta dengan sejumlah materi, wawasan, atau pengetahuan.
Konferensi
Biasanya diselenggarakan oleh suatu badan atau organisasi.
Tujuan untuk mengambil keputusan atau langkah-langkah penting yang menyangkut kepentingan organisasi.
Seminar
Pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugasnya.
Dalam seminar terjadi tukar pikiran antara penyaji dengan peserta diskusi.
Tujuan seminar adalah menemukan cara atau jalan pemecahan masalah.

PIDATO


PIDATO
1.Pengertian Pidato
ØPidato adalah penyajian lisan kepada sekelompok massa.
ØBerbicara secara langsung di atas podium atau mimbar dan isi pembicaraannya diarahkan kepada banyak orang.
2.Kemahiran Dasar dalam Berpidato
ØMampu mengungkapkan pikiran secara lisan dengan lancar
ØMenguasai bahasa secara baik dan benar
ØKeberanian tampil di depan umum
3.Macam-macam Metode Pidato
a.  Serta Merta, yaitu metode berpidato berdasarkan kebutuhan sesaat tanpa persiapan yang memadai. (impromtu)
b.Metode Menghapal, adalah metode berpidato yang dilakukan dengan penuh persiapan. Naskah yang akan dipidatokan dipersiapkan lebih dulu baru dihapalkan.
Masih tentang metode...
c.Metode Naskah, yaitu metode berpidato   yang dilakukan dengan cara membacakan   secara langsung naskah yang sudah   dipersiapkan sebelumnya.
d.Metode ekstemporan, adalah metode berpidato dengan cara menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan. Kemudian ia menyampaikan pengembangan naskah secara langsung.
4.   Langkah-langkah dalam   Berpidato
a.Persiapan
  1) Meneliti masalah yang akan dibicarakan
  a) menentukan tujuan
  b) menganalisis pendengar dan situasi
  c) memilih dan menentukan tema
  2)  Menyusun Uraian
  a) mengumpulkan bahan
  b) membuat kerangka berpidato
  c) mengembangkan kerangka
  3) Mengadakan latihan
Masih langkah-langkah...
b.Pelaksanaan
  Secara umum pelaksanaan pidato adalah:
  1) mengucapkan salam pembuka
  2) memperkenalkan diri
  3) mengawali pembicaraan dengan hal-hal    yang baik
  4) perlahan tapi pasti, sampaikan masalah   utama yang hendak dibicarakan
  5)  tutuplah pidato dengan kesan yang baik
  6)  ucapkan salam penutup
   
5. Ciri-ciri Pidato yang Baik
a.Objektif, materi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan
b.Isi materi dan cara penyampaian jelas dan mudah dimengerti
c.Hidup dan menyegarkan (disertai contoh, ilustrasi, cerita ringan, humor)
d.Tujuan jelas
e.Klimaks, yaitu masalah yang disampaikan makin lama makin penting
f.Berisi hal-hal yang mengejutkan (baru, unik)

MENULIS CERPEN


MENULIS CERITA PENDEK
BERDASARKAN PERISTIWA
 YANG PERNAH DIALAMI
Tujuan pembelajaran
1.Mendata peristiwa-peristiwa yang pernah dialami
2.Menentukan konflik yang ada dalam peristiwa yang dipilih
3.Menentukan alur cerita
4.Menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami
5.Menyunting cerita pendek yang ditulis
 
Langkah-langkah dalam
Menulis Cerpen
1.Memilih ide cerita
  Salah satu hal yang dapat kita pergunakan sebagai sumber ide cerita adalah pengalaman. Pilihlah pengalaman yang paling berkesan sebagai sumber ide cerita.
2.Membuat garis besar cerita
  setelah kita menemukan ide cerita, sebagai langkah berikutnya adalah kita menyusun garis besar cerita atau kerangka cerita. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kita dalam mengembangkan cerita selanjutnya.
Lanjutan...
4.Mengembangkan garis besar cerita menjadi cerita.
5. Memeriksa keruntutan dan kelogisan cerita. Setelah cerita selesai ditulis, langkah berikutnya adalah memeriksa kembali tulisan tersebut apakah sudah runtut dan masuk akal/logis. 
CARA MENULIS CERPEN
Cara Menulis Pembuka Cerpen
Cara Menulis Tokoh yang Hidup
Cara Menulis Latar
Cara Penyelesaian
Ada tiga cara menulis pembuka cerpen:
1)Cara deskripsi orang
2)Cara deskripsi tempat
3)Dan cara deskripsi suasana
Supaya tokoh yang kita tulis dalam cerita menjadi hidup, maka yang perlu kita lakukan adalah melukiskan tokoh tersebut sesuai dengan kenyataan.
Selain itu, dalam cerita yang kita buat hendaklah mengandung dialog antara 10 – 50 persen. 
Secara garis besar alur terbagi atas tiga hal, yaitu awal (perkenalan), tengah (konflik), dan akhir (penyelesaian).
Ketiga hal tersebut harus ada dalam cerita agar cerita yang kita tulis menjadi hidup.
Latar yang baik hendaknya mengandung nilai-nilai
1)Informatif (memberi informasi banyak hal)
2)Emotif (memancing daya imajinasi dan emosi pembaca sehingga dapat membantu dalam menghayati cerita)
3)Ekspresif (mampu melukiskan dengan penuh perasaan)
Ada tiga cara dalam menulis penyelesaian dalam cerita, yaitu:
1)Berakhir senang 
2)Berakhir sedih
3)Berakhir dengan menggantung (pembaca diharapkan membuat penyelesaian sendiri atas cerita yang dibaca).