Sunday 14 September 2014

PENULISAN HURUF KAPITAL


PENULISAN HURUF KAPITAL ATAU HURUF BESAR

1.      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
       Misalnya:
     o   Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.
     o   Siapa yang datang tadi malam?
     o   Ayo, angkat tanganmu tinggi-tinggi!

2.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
      Misalnya:
     o   Adik bertanya, ”Kapan kita ke Taman Safari?”
     o   Bapak menasihatkan, ”Jaga dirimu baik-baik, Nak!”

3.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan nama kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.
      Misalnya:
     o   Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab,  Quran, Weda, Injil.
     o   Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hambanya.
     o   Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

4.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
      Misalnya:
     o   Haji Agus Salim,
     o   Imam Syafii,
     o   Nabi Ibrahim,
     o   Raden Wijaya.

5.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
      Misalnya:
     o   Presiden Yudhoyono, Mentri Pertanian, Gubernur Bali.
     o   Profesor Supomo, Sekretaris Jendral Deplu.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
     Misalnya:
    o   Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
    o   Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
    o   Keponakan saya bercita-cita menjadi presiden.         

6.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
      Misalnya:
     o   Albar Maulana
     o   Kemal Hayati
     o   Muhammad Rahyan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
     Misalnya:
    o   mesin diesel
    o   10 watt
    o   2 ampere
    o   5 volt

7.     Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa-bangsa dan bahasa. Perlu diingat, posisi tengah kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.
     Penulisan yang salah:
  •  Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang ….
  • …. tempat bermukim Suku Melayu sejak …. 
  •  …. memakai Bahasa Spanyol sebagai ….
      Penulisan yang benar:
  • Dalam hal ini bangsa Indonesia yang …. 
  •  …. tempat bermukim suku Melayu sejak ….
  • ..... memakai bahasa Spanyol sebagai ….
 Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
      Misalnya:
            §  keinggris-inggrisan
            §  menjawakan bahasa Indonesia

8.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
            §  tahun Saka
            §  bulan November
            §  hari Jumat
            §  hari Natal
            §  perang Dipenogoro

Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
     Misalnya:
           §  Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
           §  Perlombaan persenjataan nuklir membawa risiko pecahnya perang dunia.
9.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
      Misalnya:
Salah                                                         Benar
     o   teluk Jakarta                                        Teluk Jakarta
     o   gunung Semeru                                   Gunung Semeru
     o   danau Toba                                         Danau Toba
     o   selat  Sunda                                         Selat Sunda
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
     Misalnya:
    o   Jangan membuang sampah ke sungai.
    o   Mereka mendaki gunung yang tinggi.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
     Misalnya:
    o   garam inggris
    o   gula jawa
    o   soto madura

10.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/lembaga      pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
       Misalnya:
     o   Departemen Pendidikan Nasional RI
     o   Majelis Permusyawaratan Rakyat
     o   Undang-Undang Dasar 1945

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
     Perhatikan penulisan berikut.
     o   Dia menjadi pegawai di salah satu departemen.
     o   Menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.

11.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan/ lembaga.
      Misalnya:
     o   Perserikatan Bangsa-Bangsa.
     o   Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.

12.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuK yang tidak terletak pada posisi awal.
      Misalnya:
o   Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
o   Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
o   Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
o   Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.

13.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak, Ibu,   Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
       Misalnya:
o   ”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
o   Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
o   Surat Saudara sudah saya terima.

       Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan     
       yang dipakai dalam penyapaan.
      Misalnya:
o   Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
o   Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

14.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
       Misalnya:
     o   Dr.       : doktor
     o   M.M.   : magister manajemen
     o   Jend.    : jendral
     o   Sdr.     : saudara

15.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
        Misalnya:
o   Apakah kegemaran Anda?
o   Usulan Anda telah kami terima.

(Sumber: http://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/eyd/

KATA DEPAN "DI" DAN AWALAN "DI"



KATA DEPAN ATAU PREPOSISI
1.   Pengertian
Kata depan atau preposisi adalah kata tugas yang bertugas sebagai unsur pembentuk frasa preposisional (frasa berkata depan).
2.   Macam-macam Preposisi



a.    Preposisi Monomorfemis
Preposisi yang terdiri hanya atas satu morfem.
1)      Menandai hubungan peruntukan: bagi, untuk, buat, guna
2)      Menandai hubungan asal, arah dari suatu tempat, atau milik: dari
3)      Menandai hubungan kesertaan atau cara: dengan
4)      Menandai hubungan tempat berada: di
5)      Menandai hubungan sebab : karena, sebab
6)      Menandai arah menuju suatu tempat: ke
7)      Menandai hubungan pelaku atau yang dianggap pelaku: oleh
8)      Menandai hubungan tempat atau waktu: pada
9)      Menandai hubungan ihwal peristiwa: tentang
10)   Menandai hubungan waktu dari saat yang satu ke saat yang lain: sejak
b.   Preposisi Polimorfemis
Preposisi polimorfemis terdiri atas dua macam: (1) yang dibentuk dengan memakai imbuhan (afiks) dan (2) yang dibentuk dengan menggabungkan dua kata atau lebih.
1)   Preposisi polimorfemis dengan afiks
a)    Menandai hubungan kesertaan: bersama, beserta
b)   Menandai hubungan waktu sesaat sebelum: menjelang
c)    Menandai hubungan tujuan atau arah ke suatu tempat: menuju
d)   Menandai hubungan sumber: menurut
e)    Menandai hubungan ruang lingkup geografis: sekeliling
f)     Menandai hubungan ruang lingkup geografis atau waktu: sekitar
g)    Menandai hubungan kurun waktu: selama
h)   Menandai hubungan kurun waktu atau bentangan lokasi: sepanjang
i)     Menandai hungungan sasaran atau objektif: mengenai
j)     Menandai hubungan arah: terhadap
k)   Menandai hubungan pemiripan: bagaikan
2)   Preposisi polimorfemis berupa gabungan kata
a)    Gabungan preposisi dan preposisi
o   Menandai hubungan perbandingan: daripada
o   Menandai hubungan arah ke suatu tempat: kepada
o   Menandai hubungan penyebaban: oleh karena, oleh sebab
o   Menandai hubungan batas waktu: sampai dengan/ke
o   Menandai hubungan perkecualian: selain dari
b)   Gabungan preposisi dan bukan preposisi
o   di atas
o   di bawah
o   di muka
o   di belakang
o   di tengah
o   ke dekat
o   ke depan
o   ke dalam
o   ke luar
o   ke tengah
o   dari balik
o   dari samping
o   dari belakang
o   dari luar
o   dari tengah

3.   Pemakaian di sebagai kata depan dan di sebagai imbuhan
a.    “Di” sebagai kata depan.
Sesuai dengan fungsinya, kata depan, maka “di” merupakan kata tersendiri yang menunjukan tempat, tujuan, arah. Penulisannya dipisahkan dari kata yang mengikutinya.
Contoh: di rumah, di pasar, di Bandung, di utara. Pengecualian untuk kata disana, disini, dimana.

b.   “Di’ sebagai awalan.
Secara umum fungsi awalan “di” adalah pembentuk kata kerja pasif. Penulisannya digabungkan dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: dirumahkan, dipukul, diperiksa, diterbitkan.

Cara mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.

(Sumber: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Di-; http://aryanugraha.wordpress.com/2013/06/16/di-sebagai-kata-depan-dan-awalan/)